BAGIAN II
TUBUH (RAGA) DAN RUH
(JIWA)
Pada
mulanya adalah cahaya..
“Aku
berasal dari Allah, dan orang-orang yang beriman berasal dari diriku”
(nabi
Muhammad saw).
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Potongan
kalimat “...dalam bentuk sebaik-baiknya” menurut hemat penulis berarti dalam
bentuk yang sempurna (perfect)
dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya.
Misalnya Coba kita bandingkan manusia
dengan Jin! Jin adalah makhluk halus yang diciptakan dari satu
unsur yaitu api
dan hanya mempunyai satu dimensi yaitu dimensi Ruhani atau Ruh Ilahi sedangkan
manusia adalah makhluk yang diciptakan dari beberapa unsur yaitu tanah, air,
api dan angin.
Prof. Dr. Ali
Abdul Halim Mahmud mengatakan bahwa mereka (Jin) adalah jisim-jisim halus yang
tercipta dari api, yang dapat mewujudkan diri dalam bentuk baik dan buruk.
Mereka memiliki kemampuan yang hebat untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang
berat dan mengagumkan. Mereka diberi taklif oleh Allah semenjak diciptakan.
Walaupun bangsa
Jin dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang berat dan mengagumkan sebagaimana
yang dijelaskan di atas, bangsa manusia juga dapat melakukan hal yang sama atau
bahkan melebihi daripada bangsa Jin. Sebagaimana yang pernah dikisahkan pada
kita, sebuah kisah tentang nabi Sulaiman as., putra nabi Daud as., dalam QS.
Al-Naml; [27]: 38. yaitu:
Artinya:
"Berkata
Sulaiman: 'Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup
membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang
yang berserah diri."
Kemudian,
berdirilah salah seorang dari pembesar-pembesar nabi Sulaiman As. Ia adalah
dari golongan Jin dan terkenal sangat cerdik
Artinya:
"Berkata
Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: 'Aku akan datang kepadamu dengan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya
aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya." (QS. Al-Naml;
[27]: 39).
Sulaiman berdiri
dari tempat duduknya setelah satu jam atau dua jam, namun jin itu berjanji
kepadanya untuk menghadirkan singgasana Balqis sebelum itu. Istana Sulaiman di
Palestina sedangkan istana Balqis terletak di Yaman. Jarak antara singgasa
tersebut dan singgasana Sulaiman lebih dari ribuan mil. Barangkali pesawat yang
cepat sekali pun yang kita kenal hari ini tidak akan mampu membawa dan
mendatangkan istana itu dalam waktu satu jam. Tetapi masalahnya di sini
berhubungan dengan kekuatan jin yang misterius.
Nabi Sulaiman
as, tidak mengomentari sedikit pun terhadap apa yang dikatakan oleh Ifrit dari
kalangan jin. Tampak ia menunggu tanggapan lain yang mampu menghadirkan
singgasana Balqis yang lebih cepat dari itu. Sulaiman menoleh kepada seseorang
di sana yang duduk di atas naungan:
Artinya:
"Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari al-Kitab: 'Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu
berkedip.', maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, ia pun berkata: 'Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku,
apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang
bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha
Mulia."( QS. Al-Naml; [27]: 40).
Seorang ahli
kitab yang mampu menghadirkan singgasana itu lebih cepat atau lebih sedikit
dari kedipan mata, ketika mata itu tertutup dan terbuka. Seorang ahli kitab
tersebut mempunyai kemampuan yang luar biasa melebihi Jin Ifrit yang terkenal
sangat cerdik dan cerdas. Demikianlah kisah Sulaiman as., yang pernah
dikisahkan dalam al-Qur’an yang membuktikan kelebihan manusia, jika Allah swt.,
berkenan memberikan pengetahuan dan kelebihan kepada hamba-Nya yang dicintai
dan mencintai-Nya.
Jin
dapat juga diartikan sebagai makhluk Allah yang hidup di alam lain
yang tidak kasat mata (samar) memiliki persamaan kedudukan dengan manusia dari sudut akal dan sifatnya (baik,buruk).
Jin juga memiliki perbedaan mendasar
dengan manusia pada asal penciptaan,
sebagaimana firman Allah swt.
Artinya:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas. (QS. Al-Hijr [15]: 27)
Kelebihan Jin
atas manusia adalah Jin mampu melihat manusia, sedangkan manusia tidak dapat
melihat mereka, kecuali jika Allah membukakan bashirah untuk manusia yang terpilih
yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya. Firman Allah swt.
Artinya:
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnyanya melihat kalian (manusia) dari suatu tempat yang
kalian tidak bisa melihat mereka. (Al-A’raf [7]: 27)
Jika Jin mampu
melihat manusia secara langsung, adapula manusia yang mampu melihat jin bahkan
dapat menundukkannya dengan seizin Allah swt. Tidak ada yang tidak mungkin bagi
manusia jika manusia mampu mengoptimalkan seluruh potensinya dengan senantiasa
juga mendekat kepada Allah dengan segala jenis ibadah dan keikhlasan yang
mendalam.
Kemudian, coba
kita bandingkan tubuh manusia dengan hewan, perbedaannya terlihat jelas,
keindahan bentuk lebih menonjol pada manusia. Mulai dari ujung kepala sampai
pada ujung kaki, mulai dari kepribadiannya sampai dengan karakternya, mulai
dari keindahan akalnya sampai pada keindahan hatinya.
Menurut
Dr. Ali Syariati
manusia diciptakan dari dua dimensi yaitu lumpur dan ruh Ilahi. Beliau
melihat bahwa salah satu pembeda antara manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan
yang lain adalah bahwa manusia memiliki dua dimensi sebagaimana penjelasan di
atas. Dengan demikian, ini kemudian membuat manusia dikatakan sebagai
sebaik-baik ciptaanya. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa manusia adalah
sintesa dari dua dimensi tersebut, sehingga dari dua unsur inilah kemudian
manusia memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidup, apakah manusia ingin
menuju kerendahan, kenistaan, atau menuju kepada kesempurnaan. Jika manusia
cenderung kepada ruh Ilahi, maka manusia memilih menuju dan menyatu dengan
Tuhan. Sementara jika cenderung dari diri adalah kepada tanah, maka disinilah
manusia mengalami kerendahan dan kehancurannya, karena manusia kurang lebih sama,
bahkan lebih rendah dari binatang.
Kemudian, menurut Solikhin Abu
Izzudin, manusia dilahirkan dari keturunan Nabi Adam. Nabi Adam dari tanah.
Adapun unsur-unsur tanah itu dari air dan zat-zat yang super komplit yang
kemudian Allah meniupkan ruh sehingga kita bernilai dan bermartabat. Kita
menjadi manusia dan khalifah Allah di muka bumi maka yang paling mulia adalah
yang paling bertaqwa, paling bermanfaat dan meningkatkan utilitas-nya bagi
sesama. Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat; [49]:
13.
Artinya:
“…Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Dengan “tanah” manusia
dipengaruhi oleh kekuatan alam seperti makhluk-makhluk lain sehingga butuh
makanan, minuman, hubungan kelamin, dan sebagainya. Dengan ruh (ciptaan) Tuhan,
manusia diantar ke arah tujuan non-materi yang tidak terbobot, tidak
bersubstansi dan tidak dapat diukur di laboratorium, tidak dikenal oleh alam
materi. Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh.
Dalam sebuah buku yang ditulis oleh
Fathuddin Jaffar, beliau membagi kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk
lainnya, perhatikan tabel di bawah ini.
No.
|
Makhluk Allah
|
Dimensi Diri
|
Misi
|
Visi
|
1.
|
Manusia
|
Fisik amat sempurna ditambah
dimensi spiritual, emosional dan Intelektual
|
Ibadah Kepada Tuhan Pencipta
Pilihan
|
Khalifah (wakil) Allah
|
2.
|
Malaikat
|
Fisik tidak nyata (halus) ditambah
akal
|
Ibadah kepada Tuhan pencipta
secara sukarela
|
Prajurit Allah
|
3.
|
Jin
|
Fisik tidak nyata (halus) ditambah
akal dan Syahwat
|
Ibadah Kepada Tuhan Pencipta
Pilihan
|
|
4.
|
Hewan
|
Fisik, nafsu, naluri (insting) dan
Syahwat
|
Ibadah Kepada Tuhan Pencipta
berdasarkan Insting
|
|
5.
|
Iblis/ Syaitan
|
Fisik tidak nyata (halus) ditambah
akal, dan nafsu
|
Menyesatkan manusia dengan pilihan
|
Beliau juga menjelaskan bahwa
makhluk Allah swt., yang bernama manusia akan dapat menjadi mulia, selama
manusia dapat selalu menjaga dan mengoptimalkan tiga keistimewaan atau
kelebihan yang mereka miliki yakni dimensi spiritual, emosional, dan
intelektual sesuai dengan visi dan misi penciptaan mereka. Namun mereka akan
menjadi hina, bahkan lebih hina dari binatang dan iblis jika mereka kehilangan
kontrol atas keistimewaan yang mereka miliki.
Jadi menurut penjelasan di atas,
dapat ditarik benang merah, bahwa dimensi utama pembentuk diri manusia yang
seutuhnya adalah raga dan ruh ilahiah. Selanjutnya mari kita cari tahu lebih
dalam lagi tentang raga dan ruh ilahiah manusia.
A. Tubuh (Raga atau Jazad)
Sebagai makhluk bumi, manusia
dibentuk dari komponen-komponen yang dikandung dalam tanah. Gambaran ini jelas
diuraikan dengan berbagai ayat-ayat dalam al-Qur’an yaitu:
Pertama, Turaab bermakna tanah yang gemuk sebagaimana firman Allah dalam QS.
Al-Kahfi; [18]: 37 berikut:
tA$s% ¼çms9 ¼çmç7Ïm$|¹ uqèdur ÿ¼çnâÍr$ptä |Nöxÿx.r& Ï%©!$$Î/ y7s)n=yz `ÏB 5>#tè? §NèO `ÏB 7pxÿõÜR §NèO y71§qy Wxã_u ÇÌÐÈ
Artinya:
Kawannya
(yang mukmin) berkata kepadanya, sedang Dia bercakap-cakap dengannya:
"Apakah kamu kafir kepada (tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah (yang
gemuk). Kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang
laki-laki yang sempurna?
Kedua, Tiin yang bermakna tanah lempung sebagaimana yang disebutkan dalam QS.
Al-Sajadah; [32]: 7.
Artinya:
Yang
membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah (lempung).
Ketiga, Tinul Ladzi yang bermakna tanah liat sebagaimana QS.
Al-Saffaat; [37]: 11.
Artinya:
Maka
Tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): "Apakah mereka yang lebih kukuh
kejadiannya ataukah apa yang telah Kami
ciptakan itu?" Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.
Keempat, Salsalun min hamain masnuun, yang bermakna lempung dari lumpur yang
dicetak dan diberi bentuk sebagaimana dalam QS.
Al-Hijr; [15]:26.
Artinya:
Dan
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Demikianlah unsur utama pembentuk
tubuh manusia yang dijelaskan di dalam al-Qur’an, dan masih banyak lagi
ayat-ayat di dalam al-Qur’an yang menyebut unsur utama pembentuk tubuh manusia,
namun cukup beberapa saja yang penulis tuangkan pada awal pembahasan ini.
Selanjutnya kita akan bahas sedikit
tentang proses penciptaan manusia, menurut al-Qur’an (Islam) yang berkesesuaian
dengan sains modern. Dalam sebuah artikel yang diposting Republika dijelaskan
bahwa “Jauh
sebelum sains modern menemukan proses pembentukan embrio manusia, pada
abad ke-7 M al-Qur’an telah menjelaskan proses pembentukan embrio
manusia. Sains modern baru mengetahui proses penciptaan di alam rahim
setelah ditemukannya alat-alat pemeriksaan modern.”
Kemudian Republika juga mengutip pernyataan Prof. Keith
L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto.
Beliau mengatakan, "Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya
menyakini kebenaran fakta yang terkandung dalam al-Qur’an dan sunah". Dan
lagi beliau menyatakan, "Saya sungguh sangat membahagiakan bisa membantu
mengklarifikasi pernyataan al-Quran tentang perkembangan manusia. Jelaslah bagi
saya, pernyataan (al-Qur’an) itu pastilah turun kepada Muhammad dari
Tuhan". Prof Keith L Moore telah membuktikan kebenaran firman Allah
swt., mari kita simak terlebih dahulu firman Allah berikut:
Artinya:
Dan
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. Al-Mukminun;
[23]: 12-14).
Ayat di atas menjelaskan secara umum
bagaimana mula-mula manusia diciptakan dari suatu saripati yang berasal dari
tanah dibentuk menjadi air mani (sperma atau ovum), setelah proses pembuahan (fertilisasi) dalam rahim, jadilah
segumpal darah. Kemudian segumpal darah berubah menjadi segumpal daging, daging
berubah tulang belulang dan tulang belulang itu dibungkus oleh daging, selanjutnya
sempurnalah bentuk makhluk yang diciptakan Allah yaitu manusia, dalam
ayat lain dijelaskan.
Artinya:
Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka
(ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai
pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (QS.
Al-Hajj; [22]: 5).
Dalam sebuah hadis yang termasuk dalam hadis yang susun oleh dari Abdullah, Rasulullah saw.,
bersabda, ”Seseorang dari kamu ditempatkan penciptaannya di dalam perut ibunya
dalam selama empat puluh hari, kemudian menjadi `Alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi Mudhghah selama itu pula (40 hari);
kemudian Allah mengutus seorang malaikat lalu diperintahkan empat kalimat
(hal), dan dikatakan kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka
atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.” Di dalam
ayat lain Allah berfirman.
Artinya:
Dia
menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya
dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang
ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang
mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan? (QS.
Al-Zumar; [39]: 6).
Menurut Prof.
Dr. H. Baihagi A.K. tiga kegelapan yang dimaksud dalam ayat di atas adalah tiga
periode pertumbuhan janin di dalam kandungan untuk menjadi manusia sempurna
yang semuanya dalam kegelapan. Pendapat beliau di dasarkan atas teori pakar
barat spesialisasi bidang penelitian dan reproduksi manusia, yaitu Elizabeth B
Hurlok, salah satu dari mereka menjelaskan bahwa anak dalam kandungan mengalami
tiga periode pekerkembangan sebagai berikut:
1.
Periode Zygote
yang dimulai dari saat konsepsi atau fertilisasi sampai dengan akhir minggu
kedua.
2. Periode Embryo yang dimulai dari akhir minggu kedua sampai dengan akhir
minggu (Qamariah) kedua.
3. Periode Fetus yang mulai dari akhir bulan (Qomariah) kedua sampai dengan
lahir.
Sebelum proses pembuahan atau fertilisasi berlangsung,
menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa manusia itu
tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali bila dibanding dengan
sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai jutaan sperma. Seseorang
ketika mengeluarkan air maninya, jumlah yang dikeluarkan, bisa mencapai 300
sampai 500 juta spermatozoon. Hal itu
sebagai tanda kemahatahuan dan kemahakuasaan Allah, karena dari jutaan spermatozoon ini akan mati, saat sebelum
terjadi pembuahan antara sperma laki-laki dan sel telur perempuan. Firman Allah
dalam QS.
Yasin; [36]: 82.
Artinya:
Sesungguhnya
keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" Maka terjadilah ia.
Maha suci Allah
dengan segala kehendak-Nya, maha benar Allah dengan segala firman-Nya, dengan
hanya mengatakan kata “kun” maka
terjadilah apa yang menjadi kehendaknya.
Coba kita
renungkan kembali, bagaimana mungkin dari jutaan spermatozoon. Anda dan anda semua yang sedang membaca buku ini atau
yang tidak! yang terpilih terlahir ke dunia yang fana ini, untuk menjadi
manusia sebagai wakil Allah di bumi yang bertugas mensejahterakan dan
memakmurkannya (bumi). Ini bukan sebuah kebetulan belaka, ini adalah sebuah
kepastian. Padahal dari setetes air mani yang keluar dari tulang sulbi
laki-laki dan kemudian dikirim ke rahim sang ibu, terdapat jutaan spermatozoon yang bersama-sama
berkompetesi menuju sel telur. Dari jutaan spermatozoon
banyak diantara yang akan berguguran karena harus menghadapi bahaya di dalam
organ reproduksi sang ibu yaitu zat asam pekat yang menghalangi pertumbuhan
bakteri, begitupula dengan spermatozoon.
Dari jutaan spermatozoon hanya ada satu yang akan
berhasil lolos dan memperoleh hadiah untuk membuahi sel telur, bahkan sampai
ada dua dan tiga. Sehingga ketika lahir ke dunia anda menjadi seorang anak saja
atau menjadi kembar dua, tiga, bahkan empat.
Dalam sebuah
hadist yang dikenal dengan hadist Tsauban
yang diriwayatkan oleh imam muslim, hadist menjelaskan tentang beberapa hal
berdasarkan pertanyaan dari orang Yahudi yang datang bertanya kepada Rasulallah
ketika beliau bersama Tsauban. Ada tiga pertanyaan yang diajukan oleh orang
Yahudi tersebut, namun salah satu pertanyaannya adalah tentang penentuan jenis
kelamin seorang anak ketika terjadi peleburan sperma (mani laki-laki) dan sel
telur (mani perempuan).
Beliau bersabda, "Sperma lelaki berwarna putih, sedang punya
wanita berwarna kuning. Apabila keduanya berkumpul, lalu mani lelaki mengungguli
mani perempuan, maka anak itu lelaki dengan izin Allah swt. Dan, apabila mani
wanita mengungguli mani lelaki, berarti anak itu perempuan dengan izin Allah
swt."
Si Yahudi berkata, "Ucapanmu sungguh benar, dan engkau
benar-benar seorang Nabi."
Setelah dia pergi, Rasulullah bersabda, "Pertanyaan yang
diajukannya tadi, tidak aku ketahui jawabannya kalau Allah tidak
memberitahuku."
Maha suci Allah
pencipta yang maha baik dan maha sempurna tak tertandingi oleh makluk manapun,
tiada yang setara baginya dari segi penciptaan. Hadis nabi Muhammad saw.,
tersebut juga berkesesuaian dengan sains modern saat ini.
Setelah kita
membahas tentang proses penciptaan manusia menurut al-Qur’an dan sains modern,
selanjutnya kita akan membahas tentang beberapa unsur pembentuk jazad manusia.
Dalam ilmu kimia, tubuh manusia tidak lebih dari tersusun atas beberapa
unsur-unsur kimia, ada 26 unsur kimia dalam tubuh manusia. Unsur-unsur
pembentuk tubuh manusia pun tersusun atas atom-atom yang sangat kecil. Suatu
atom tersusun atas partikel yang dinamakan proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron terletak di inti atom,
sedangkan elektron bergerak mengelilingi inti atom. Partikel Elektron (partikel
bermuatan negatif) pertama kali ditemukan oeh Josep J. Thomson pada tahun 1897,
partikel Proton (partikel bermuatan positif) ditemukan oleh Ernet Rutherford
1911. Sedangkan, pada tahun 1932, James Chadwick menemukan partikel yang tak
bermuatan yang dinamakan dengan neutreon.
Tidak jauh berbeda dengan ilmu
fisika modern, semua benda di alam semesta termasuk manusia tersusun atas
atom-atom yang sangat kecil bahkan lebih kecil lagi dari partikel proton,
neutron, dan elektron. Dalam buku best
seller yang berjudul “Quatum Ikhlas”, karya Erbe Sentanu. Beliau mengatakan
bahwa, para ilmuwan kuantum meneliti apa sebenarnya yang terjadi jika suatu
benda dibelah terus-menerus hingga ketingkat materi yang sangat kecil. Dan
materi terkecil itu pun terus dibelah lagi dengan alat pemecah atom particle accelerator sampai tak terlihat
hingga berubah menjadi energi yang terhalus. Dan selama bisa dilakukan energi
terhalus pun diusahakan terus-menerus dibelah hingga akhirnya seolah lenyap
menghilang. Ilmuwan fisika quatum menyebut Getaran-getaran energi terhalus
dinamakan dengan nama quark, string, atau bisa disebut dengan quanta yang berarti “tak tampak”
perwujudannya ternyata merupakan bahan baku dasar dari semua benda yang
“tampak” wujudnya. Erbe Sentanu pada awal pembahasan mengutip potongan ayat
dalam al-Qur’an sebagai perwujudan kebesaran dan kebenaran firman-Nya.
Arinya:
“….tidak
luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di
langit. (QS. Yunus; [10]: 61).
Menurut Agus
Mustofa bahwa partikel terkecil dalam atom yaitu partikel elektron bertasbih
kepada Allah dengan jalan partikel elektron berthawaf mengelilingi inti atom
(Proton dan neutron) sebanyak 300.000.000 meter/detik sama dengan kecepatan cahaya Nampak.
Beliau juga menguatkan pandangannya dengan mengutip firman Allah yaitu:
Artinya:
Langit
yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak
ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun. (QS. Al-Isra; [17]: 44).
Subhanallah
partikel sekecil itupun bertasbih kepada Allah tanpa kita sadari. bagaimana
dengan kita sebagai salah satu makhluk yang sempurna? Inilah rahasia dibalik
rahasia yang hanya akan mampu dimengerti dan dipahami oleh kaum berpikir (orang
senantiasa menggunakan akalnya).
Sedangkan dalam ilmu biologi atau
ilmu tentang kehidupan, Manusia adalah makhluk hidup multiseluler atau
mempunyai susunan raga atau tubuh sangat kompleks karena makhluk hidup yang
dinamakan manusia ini tersusun jutaan atau bahkan milyaran sel. Kazuo Murakami,
Ph.D., seorang ahli genetika dunia menegaskan bahwa dalam setiap kilogram berat
badan kita (manusia) terdapat satu triliun sel, bahkan seorang bayi yang baru
lahir memiliki tiga triliun sel.
A.G. Hoewy dan siekevitz (1963)
menyatakan bahwa sel adalah unit aktivitas biologis yang dibatasi oleh membrane
semipermeabel dan mampu bereproduksi sendiri pada suatu media yang bebas dari
sistem kehidupan lain. Menurut Theoder schwan (1810-1882) dan Matias Jacob
schleiden, sel adalah struktur terkecil dari hewan dan tumbuhan. Sedangkan
definisi umum, sel adalah unit terkecil penyusun makhluk hidup, baik struktural
maupun fungsional. Adapun tokoh atau ilmuwan yang pertama menemukannya adalah
Robert Hooke yang berkebangsaan Inggris pada tahun 1665. Setiap inti sel
(Nukleus) makhluk hidup memiliki molekul organik yang berperan mengendalikan
struktur dan fungsi setiap sel. Inti sel juga membawa informasi genetik yang
diturunkan. Molekul organik tersebut adalah DNA (deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat). Selain DNA, dalam
inti sel juga terdapat RNA (ribonucleic
acid = asam ribonukleta) yang berperan dalam mengatur sintesis protein di
dalam sel.
DNA mempunyai dua untai yang
berbentuk spiral yang menjadi permukaan tempat terdapatnya molekul-molekul yang
namanya dapat disingkat menjadi empat huruf yaitu; A,T,C dan G. inilah kode
genetik yang menyimpan semua informasi yang dibutuhkan untuk kehidupan. Nukleus
atau inti sel dalam satu buah sel dalam tubuh manusia memuat tiga milyar
huruf-huruf ini. Subhanallah, tidaklah sia-sia Allah menciptakan semua
rangkaian rumit ini, sampai saat ini para ahli masih belum memahami secara
mendalam seluk-beluk dari gen-gen sel yang telah Allah swt., titipkan dalam
tubuh manusia.
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa manusia adalah berasal dari satu sel saja, yaitu satu sel
sperma yang disemprotkan ke dalam rahim dan kemudian membuahi sel telur betina.
Sel yang telah dibuahi kemudian membelah menjadi dua, tiga, empat dan
seterusnya.
Kemudian sel-sel tersebut membentuk
jaringan yang membentuk tubuh. Jaringan tubuh manusia terdiri dari empat macam,
yakni jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi tubuh bagian luar dan
bagian dalam. Jaringan ikat merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong
bagian-bagian tubuh. Jaringan otot merupakan jaringan yang dapat menggerakkan
bagian-bagian tubuh. Sedangkan jaringan syaraf merupakan jaringan yang
menanggapi rangsangan dan meneruskan rangsangan dari bagian tubuh satu dan bagian
tubuh yang lainnya. Betapa hebatnya rancangan ciptaan Allah swt., yang bernama
manusia ini, sudah sepantasnya manusia menyadari akan dirinya dan selalu
bersyukur terhadap kemahaciptaan yang sempurna manusia.
Selanjutnya, jaringan yang telah
terbentuk oleh beberapa sel, akan bergabung dengan jaringan yang berbeda
menjadi satu membentuk suatu alat tubuh
yang dinamakan organ. Seperti usus yang terdiri dari empat lapisan utama,
lapisan bagian paling dalam mukosa, submukosa, lapisan otot, dan lapisan
serosa. Lapisan mukosa terdiri dari jaringan epitel, lamina propia (terdiri
dari jaringan ikat longgar pembuluh darah dan limfa), lapisan muskularis
(terdiri dari jaringan otot polos).
Tidak sampai disini kecanggihan
tubuh manusia, organ-organ tubuh manusia yang telah terbentuk akan membentuk
sistem organ. Sistem organ disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi
dalam melaksanakan fungsi di dalam tubuh. Sebagai contoh sistem peredaran darah
manusia, yang terdiri atas jantung dan pembuluh darah, yang berfungsi mengedarkan
darah keseluruh tubuh. Menurut Brum, manusia memiliki Sembilan sistem organ
yang meliputi: Sistem rangka (skeleton),
Sistem rangka, Sistem syaraf, Sistem otot, Sistem ekskresi, Sistem pencernaan,
Sistem endokrin, Sistem pernapasan (terdiri hidung, tenggorokan, paru-paru),
Sistem peredaran darah (terdiri organ jantung, pembuluh darah, dan darah) dan
Sistem reproduksi.
Di bawah ini akan penulis sedikit
paparkan ke tujuh sistem organ yang ada pada diri manusia, yaitu:
1.
Sistem
rangka (skeleton)
Sistem
rangka atau biasa disebut juga dengan sistem gerak terdiri atas dua bagian
yaitu rangka dan otot. Gerakan tubuh manusia dimungkinkan karena adanya kerja
sama yang baik antara rangka dan otot, rangka tidak bisa berfungsi atau bekerja
sendiri, rangka membutuh patner kerja yakni otot. Begitu pula sebaliknya, otot
tak beguna tanpa adanya rangka sebagai tempat melekatnya otot-otot tersebut.
Adapun fungsi dari tulang-tulang manusia
yang membentuk rangka yaitu sebagai berikut:
a.
Memberi
bentuk pada tubuh
b.
Sebagai alat
gerak pasif
c.
Melindungi
alat-alat atau organ-organ tubuh yang lemah ataupun yang penting seperti hati,
jantung, otak dan lain-lain,
d.
Sebagai
tempat melekatnya otot-otot rangka dan lain-lain.
Coba kita
bayangkan jika para manusia seperti kita ini tidak mempunyai rangka! Yang
pastinya ketika kita akan melakukan perpindahan tempat, dari tempat satu ke
tempat yang lainnya. Kita tidak dapat berdiri dengan tegak, tidak dapat
berjalan dan berlari dengan cepat, kita tidak dapat bergerak dengan leluasa. Kita
(manusia) hanya akan seperti hewan-hewan invertebrate atau hewan tak bertulang
punggung yang hanya berjalan dengan menggunakan kulit yang tidak ditopang
dengan tulang.
Namun,
karena Allah swt. Sayang kepada kita (manusia), maka Allah memberikan tulang pada
setiap bagian tertentu pada tubuh ini. Mulai dari kaki, tangan, badan sampai
pada kepala. Untuk marilah kita bersyukur atas anugerah ini.
2. Sistem syaraf,
Sistem saraf adalah
sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron.
Sistem syaraf
pada manusia terdiri atas 2 bagian yaitu sel syaraf neuron dan sel gilial,
dimana keduanya mempunyai masing-masing fungsi yang penting bagi manusia.
Adapun Neuron berfungsi sebagai alat untuk
menghantarkan impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan kemudian
hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial
berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada neuron.
Kemudian, Pusat
saraf berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf
hingga ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil,
sumsum lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula
spinalis). Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang
belakang terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang.
3. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti
untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Otot
merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut
setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
a. Kontraktibilitas
: kemampuan untuk berkontraksi / memendek
b. Ekstensibilitas
: kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan
saat kontraksi
c. Elastisitas
: kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat
kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Otot manusia terdiri dari tiga Jenis otot yaitu :
1) Otot
lurik atau disebut juga dengan nama otot rangka atau otot serat lintang (musculus striated atau otot involunter).
Adapun strukturnya adalah serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang
dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir. Kemudian
kontraksinya adalah menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf
pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan Struktur anatomi
dari otot rangka
2) Otot
Polos atau nama lainnya adalah otot alat-alat dalam (visceral/ musculus nonstriated/ otot involunter). Adapun struktur
adalah bentuknya serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan
inti berjumlah satu terletak dibagian tengah. Kemudian kontraksinya adalah
tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat,
ritmis dan tidak mudah lelah.
3) Otot
jantung mempunyai nama lain yaitu Myocardium
atau musculus cardiata atau otot involunter.
Mempunyai struktur berbentuk serabut memanjang, silindris, bercabang, tampak
adanya garis terang dan gelap, memiliki satu inti yang terletak di tengah dan
kontraksinya adalah tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak
mudah lelah
4. Sistem Ekskresi,
Ekskresi adalah Proses pengeluaran zat-zat
sisa dari dalam tubuh hasil dari proses metabolisme tubuh. Sedangkan, Proses
metabolisme tubuh sendiri berarti proses menghasilakan energi dan zat yang
berguna bagi tubuh. Adapun organ-organ penyusun dari sistem organ ini adalah :
a. Kulit
Kulit adalah organ pelindung yang menutupi
seluruh permukaan tubuh. Kulit merupakan lapisan sangat tipis dan tebalnya
hanya beberapa milimeter. Organ ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
·
Kulit Ari (Epidermis)
·
Kulit Jangat (Dermis)
·
Jaringan Bawah Kulit (Subkutan)
Namun ada para ahli yang hanya membagi dua lapisan kulit
yakni kulit ari atau lapisan luar (Epidermis) dan memasukkan jaringan bawah
kulit menjadi bagian dari kulit jangat atau lapisan dalam kulit (Dermis).
b. Paru-paru
Paru-paru Selain sebagai alat pernapasan juga berfungsi sebagai
alat ekskresi atau pengeluaran. Seperti halnya keringat zat yang dikelurakan
oleh paru-paru berupa zat dioksida (CO2) dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari
proses pernapasan, akan menjadi racun.
c. Ginjal
Tidak jauh
berbeda dengan organ kulit, organ ginjal pada manusia juga mengekskresikan
zat-zat sisa yang mengandung
air, urea, dan garam mineral sisa metabolisme yang disebut dengan urine. Ginjal
terdiri sepasang yang terletak di sebelah kanan dan kiri rongga perut dengan panjang sekitar 10 cm, berat kurang
lebih 170 gram.
Adapun proses
dari kerja ginjal terdiri atas :
·
Penyaringan
Darah dari pembuluh arteri ginjal (arteri renalis)
yang banyak mengandung zat sisa metabolisme masuk ke dalam ginjal akan disaring
oleh Membran glomerulus dan kapsul Bowman bersifat permeable. Hasil saringan
(filtrat) dari glomerulus dan kapsul Bowman disebut filtrat glomerulusatau urin
primer. Dalam urin primer masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan
garam mineral.
·
Penyerapan
kembali
Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal. Hampir
semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat yang
masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang terdapat di
sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin
sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang
memberi warna dan bau pada urin.
·
Augumentasi
Di tubulus kontortus distal, beberapa zat sisa seperti asam
urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat ditambahkan ke dalam
urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat berbahaya. Urin sekunder
yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut disebut urin.
Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal. Dari
rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
·
Proses
Pengeluaran Urin
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih
akan tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul
rasa ingin buang ir kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing
(uretra). Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air
melalui keringat pada kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita tidak
berkeringat. Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin
sehingga kita sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan
kita banyak mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
d.
Hati
Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan,
rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral,
garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin.
Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan
makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan
hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri
usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses
dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam
hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal.
Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.
5. Sistem Pencernaan,
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah
makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga
mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia merupakan sistem pencernaan
yang sangat mengagumkan dan sempurna jika dibandingkan dengan sistem pencernaan
yang dimiliki oleh binatang. Karena sistem perncernaan pada manusia terdiri
dari kerjasama yang apik antara beberapa organ dan dibantu dengan enzim yang
ada pada manusia. Proses kerjanya pun berkesinambungan tanpa henti mulai dari
manusia dilahirkan sampai kematian menjemput.
Adapun organ dan proses dari pencernaan pada manusia adalah
sebagai berikut:
a. Mulut.
Mula-mula makanan akan kita masukkan ke dalam mulut. Di
dalam mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik dengan menggunakan gigi,
yakni dengan cara menguyah dan menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih
kecil. Kemudian, pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim
ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat
(amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya.
b. Lambung
Setelah terjadi pencernaan mekanik dan kimiawi di mulut,
makanan selanjutnya di bawa ke lambung melalui kerongkongan. Di lambung terjadi
pencernaan secara kimiawi, enzim yang berperan dalam proses pencernaan kimia
adalah
·
Renin, berfungsi mengendapkan
protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
·
Pepsin, berfungsi untuk memecah
protein menjadi pepton.
·
HCl (asam klorida), berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
·
Lipase, berfungsi untuk memecah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat
sedikit.
c. Usus
Pencernaan pada
manusia belum berhenti hanya pada organ lambung, namun dari lambung diteruskan
ke usus dua
belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas: Setelah
makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari.
1) Amilase.
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
2) Lipase.
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3) Tripsinogen.
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap
oleh usus halus.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus
halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino.
Proses terakhir adalah proses penyerapan dan pemisahan
zat-zat sisa. sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses
ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
6. Sistem Endokrin,
Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
7. Sistem pernapasan (terdiri hidung, tenggorokan,
paru-paru)
Seperti pada sistem organ lainnya,
sistem pernapasan pada manusia juga terdiri dari beberapa organ. Adapaun Sistem
pernapasan pada terdiri dari
a.
Hidung
Hidung adalah organ yang membuat udara dari lingkungan
dapat masuk kedalam saluran pernapasan yang tersusun atas bagian eksternal
(luar) berupa kulit dan penonjolan akibat tulang nasal dan tulang rawan dan
bagian internal berupa bulu bulu hidung, alat sensor, rongga berlapis membran
mukosa bersilia yang memiliki banyak pembuluh darah.
b.
Faring
Udara yang masuk melalui hidung akan
dilanjutkan menuju faring (rongga tekak). Faring merupakan saluran
pertigaan antara saluran percernaan (esophagus),
saluran pernapasan (tenggorokan) dan saluran menuju rongga hidung.
c.
Laring
Setelah dari Faring, udara kemudian
melanjutkan perjalanannya menuju Laring. Pada Laring, terdapat selaput suara
yang memiliki serabut-serabut otot sehingga laring merupakan tempat
dihasilkannya suara.
d.
Trakea
Batang tenggorokan atau Trakea
terletak di daerah leher, di bagian depat esophagus.
Trakea merupakan pipa yang terdiri gelang-gelang tulang rawan. Di daerah dada,
trakea bercabang menjadi dua batang bronkus (cabang tenggorokan).
e.
Bronkus dan
Alveoulus
Selanjutnya adalah bronkus. Bronkus merupakan bagian terusan
dari trakea yang terbelah dua yaitu satu kekiri dan satu lagi kekanan paru
paru. Bronkus sendiri ada yang membaginya menjadi tiga bagian yaitu bronkus
primer atau bronkus utama, bronkus sekunder dan terakhir bronkus tersier.
Selanjutnya, dalam sistem pernapasan pada manusia, setelah
bronkus tersier, saluran tersebut bercabang lagi menjadi pipa yang lebih kecil
disebut bronkiolus yang tidak lagi mengandung tulang rawan, dan lendir pada
lapisan submukosanya. Bronkiolus dilapisi oleh epitelium kuboid bersilia dan
lapisan otot halus. Bronkiolus kemudian terbagi lagi menjadi cabang yang lebih
kecil dengan diameter kurang dari 0,5 milimeter yang disebut terminal atau
bronkiolus terminal. Setelah itu bronkiolus terminal akan bercabang lagi
menjadi bronkiolus respiratori yang akan bercabang dan membentuk tabung atau
saluran alveolar menuju kantong alveolus. Alveolus tersusun atas lapisan epitel
dan matriks ekstraseluler yang dikelilingi oleh banyak kapiler. pada
beberapa dinding alveolar terdapat pori kohn yang menghubungkan antara satu
alveolus dengan lainnya dan juga terdapat kolagen dan serat elastin. Serat
elastin yang terdapat pada alveolus membuatnya mampu mengembang saat terjadi
inspirasi (penarikan udara).
8. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia
terdiri atas organ jantung, pembuluh darah, dan darah. Peredarah darah manusia dibagi
menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar atau sistemik dengan jalur
peredaran dari jantung kemudian menuju seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke
jantung, dan peredaran darah kecil atau pulmonalis dengan Jalur meliputi
jantung kemudian ke menuju paru-paru dan kembali lagi ke jantung.
Sedangkan, pembuluh darah yang arah aliran darahnya menuju
ke jantung, letaknya dekat dari permukaan tubuh dan memiliki tekanan kecil
serta memiliki semburan yang kecil disebut dengan vena.
9. Sistem reproduksi.
Reproduksi pada
manusia terjadi secara seksual atau generatif, yaitu terjadinya peleburan sel
kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (sel telur) atau yang dikenal
dengan proses fertilisasi. Untuk dapat fertilisasi, manusia diberi anugerah
alat-alat reproduksi yang masing-masing berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Dengan perbedaan inilah manusia dapat menghasilkan dan mempertahankan keturunan
serta jenisnya.
Setelah terbentuk Sembilan sistem
organ, maka terbentuklah individu yang lengkap. Di tingkat individu,
berlangsung mekanisme kompleks yang terjadi karena koodinasi dan regulasi
bermacam-macam sistem tubuh. Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai kesempurnaan
ciptaan Allah swt., yang bernama manusia.
B. Ruh (jiwa)
Ruh adalah getaran ilahiah yaitu
getaran sinyal ketuhanan sebagaimana rahmat, nikmat dan hikmah yang kesemuannya
sering terasakan sentuhannya, tetapi sukar dipahami Ruh adalah salah satu
komponen penting yang menentukan ciri kemanusiaan manusia. Setelah proses-proses
fisik berlangsung dalam penciptaan manusia, pemasukan ruh menjadi unsur
terpenting dan penentu yang membendakan manusia dengan hewan. Sebagaimana
banyak dari aspek fisik manusia yang hakikatnya belum diketahui manusia, ruh
merupakan misteri yang besar yang dihadapi manusia sendiri.
Dalam sebuah
buku yang berjudul “Perjalanan Hidup Sesudah Mati” yang ditulis Labib MZ, dipaparkan roh menurut pandangan para ahli
sebagai berikut:
1. Rene Descartes
Rene Descartes adalah filosof asal Perancis (1596-1650): jasad dan roh merupakan 2 unsur
yang berdiri sendiri-sendiri pada wujudnya masing-masing, dimana 2 wujud
tersebut tidak wujud bagian dari wujud sebagian dan sebagiannya. Artinya antara
roh dan jasad itu tidak unsur yang satu karena keduanya memiliki sifat yang
berbeda. Sifat pertama ialah tubuh membutuhkan roh untuk hidup, dan sifat kedua
ialah roh tidak membutuhkan jasad untuk hidup.Manusia adalah merupakan mahkluk
yang terdiri dari 2 unsur, yang 2 unsur itu berpengaruh pada sifat dan tabiat
manusia. Misalnya ada marah ada sabar, dan lain-lainnya.
2. Pythagoras,
Pythagoras, adalah
orang pertama yang mengeluarkan pendapat mengenai roh terhadap tubuh manusia, dan
Dialah orang yang pertama kali mengajarkan reinkarnasi (perpindahan roh pada
orang mati kepada jasad orang lain). Bahkan Dia berpendapat tegas akan adanya hidup
setelah mati dan menyatakan bahwa mati buka akhir dari segalanya atau akhir
kehidupan. Pythagoras hidup antara tahun 582-500 SM.
3. Socrates,
Dialah
guru besar para filosof Yunani (470-399 SM). Menurutnya, roh merupakan unsur
yang berdiri sendiri atau tidak tergantung pada zat lain seperti warna, bentuk,
panjang, pendek. Roh tidak dapat dilihat sebab dia bukan benda akan tetapi
terdiri dari hal yang menyebabkan kekal. Roh tidak terdiri dari unsur
sebagaimana benda yang bermacam-macam unsur. Benda selalu rusak dan dapat
berubah-ubah karena terdiri dari berbagai macam unsur, dan roh tidak bisa rusak
(kekal) sebab kejadiannya tidak dari unsur.
Socrates
menambahkan bahwa roh memiliki sifat ketuhanan, ia mulia, tingggi, sebagai
badan pemerintahan. Laksana seorang raja yang memerintah, sedangkan badan
adalah obyek. Badan bisa rusak sedangkan roh tidak sekalipun roh telah berpisah
dari badan.
4. Plato,
Plato hidup antara tahun 427-347 SM Dia memandang bahwa
roh dapat memandang, merasakan, mendengar, paham dan mengerti dikarenakan atau lantaran pancaindera. Dan sesudah mati (karena jasad mati maka
pancaindera pun mati) maka roh memandang, merasakan, mendengar, paham dan
mengerti, akan tetapi roh masih memiliki kesadaran dan pengertian yang
sesungguhnya yaitu sedih dan gembira, cinta dan benci, sengsara dan bahagia dan lain-lain.
5. Aristoteles,
Aristoteles hidup mulai tahun 384-322 SM, Dia membagi roh menjadi tiga aspek:
a.
Roh Vegetatif ialah roh tumbuh-tumbuhan atau bisa disebut
roh nabati. Roh ini hanya bisa menumbuhkan dan mengembangbiakan dalam tataran
hidup. Hanya mampu menumbuhkan sebagaimana tumbuhnya hewan dan manusia, akan
tetapi roh tumbuhan tidak bisa berjalan sebagaimana jalanya hewan dan manusia.
b.
Roh Anima Sensitiva ialah roh yang mampu menumbuhkan,
berkembangbiak, dan merasa. Ia punya rasa akan tetapi tarafnya rendah. Dia
merasakan bila dipukul, disakiti, dibakar, atau disayat. Punya rasa lapar dan
haus, ransangan dari matahari, kedinginan, atau serangan dari hewan lain. Akan
tetapi rasa itu tidak seperti yang dimiliki oleh manusia. Buktinya ia tidak punya
rasa malu, rasa gembira bila dipuji, atau rasa marah bila dihardik kecuali
dengan bahasa hewani. Ini dikatakan peasaan yang rendah, sebab iatidak memiliki
roh Sulthoniah dengan segala substansi akal dan budi.
c.
Roh Anima Intelektiva ialah roh kemanusian yang ada pada
manusia. Ia bisa menghidupkan dan mengembangbiakan, beranak, berjalan, pun
memiliki perasaan rendah dantinggi. Bisa berpikir, menimbang-nimbang,
berakhlak, dengan perasaan tinggi semisal punya rasa malu, rasa budi baik, juga
rasa jahat seperti dendam, dan lain-lain.
Kemudian, dalam sebuah buku karya Syaik Abdul Qadir al-Jailani dijelaskan
sejarah penciptaan ruh manusia dan alam semesta. Pada awalnya Allah swt.,
menciptakan mahkluk pertama yang maha indah berasal dari cahaya ilahi yaitu nur
atau cahaya atau ruh Muhammad. Ruh Muhammad adalah hakikat semua wujud, ia
adalah awal dan hakikat alam semesta, sebagaimana sabdanya, “Aku berasal dari
Allah, dan orang-orang yang beriman berasal dari diriku.” Allah swt.,
menciptakan semua ruh dari ruhnya dari alam penciptaan dengan sebaik-baik
bentuk. Muhammad adalah nama bagi semua manusia di alam arwah, ia adalah sumber
dan tempat kembali dari masing-masing segala sesuatu. Empat puluh tahun setelah
penciptaan nur Muhammad, Allah menciptakan Arasy dari cahaya mata Muhammad. Dia
menciptakan seluruh makhluk dari Arasy. Kemudian Allah mengutus ruh untuk turun
ke penciptaan terendah, ke alam dunia ini, ke alam materi atau alam jasadi.
Dengan ruh inilah yang menyebabkan
manusia menjadi mulia di dunia dan akhirat kelak, Allah swt., memerintahkan
malaikat untuk bersujud sesudah ditiupkan ruh ke dalam diri manusia pada akhir
proses penciptaan manusia sebagaimana firman Allah.
Artinya:
(ingatlah)
ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya aku akan
menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya Ruh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu
tersungkur dengan bersujud kepadaNya".
(QS. Al-Shad; [38]: 71-72).
Dalam sebuah artikel “naqdna.com” dijelaskan bahwa ruh yang
ada pada manusia sebagai ‘Ruhul Quds’. Ruhul Quds bukanlah malaikat Jibril a.s., Jibril
disebut sebagai Ruhul Amin, bukan Ruh Al-Quds. Ruh Al-Quds juga dikenal dengan
sebutan Ruh min Amr, atau Ruh
dari Amr Allah (Amr = urusan, tanggung jawab). Penyebutan Ruhul al-Quds ini
diambil dari firman Allah QS. Al-Isra ayat 85.
Dengan adanya
Ruh yang berasal dari sisi Allah swt., inilah manusia mempunyai kesadaran akan
Tuhan dan bisa terhubung dengan Tuhan, Kesadaran bertuhan inilah yang disebut Kesadaran Ruh Ilahi. Ruh ini bersifat
sebagai cermin yang suci dan jernih yang mampu memantulkan kembali cahaya nur
Allah dan Sifat-sifat Allah yang Maha Agung, dan mampu memantulkan kembali
getaran cahaya nama-nama indah Allah swt., (Asma'ul Husna). Sehingga menjadi
terang benderanglah diri kita. Tidak hanya itu, Dengan adanya kesadaran Ruh
Ilahiah inilah seorang manusia mampu untuk mengakses dan menundukkan segala
kekuatan yang ada di alam semesta tanpa khawatir terkena resonansi
negatif (Magnet Dunia/Hubbud Dunya) dari mereka. Allah swt berfirman :
Artinya:
"Dan Dia menundukkan
untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir”. (QS.
Al-Jaatsiah; [45]: 13).
Misteri tentang ruh hingga saat ini
masih belum terpecahkan, bahkan Allah swt., menegaskan secarang langsung bahwa
Allah hanya memberikan sedikit pengetahuan tentang ruh kepada manusia dengan
menfirmankan ayat berikut.
tRqè=t«ó¡our Ç`tã Çyr9$# (
È@è% ßyr9$# ô`ÏB ÌøBr& În1u !$tBur OçFÏ?ré& z`ÏiB ÉOù=Ïèø9$# wÎ) WxÎ=s% ÇÑÎÈ
Artinya:
Dan
mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah: "Ruh itu Termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra; [17]: 85).
Meskipun Allah swt., tidak
memberitakan dan memberi pengetahuan yang luas mengenai ruh kepada manusia kecuali
hanya sedikit, namun menurut pakar penghayat ilmu batin, bahwa manusia
mempunyai Sembilan jenis Ruh yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri yaitu:
1.
Ruh Idofi (Ilofi) adalah Ruh yang sangat
utama bagi manusia. Ruh Idofi juga disebut dengan “Johar Awal Suci”, karena Ruh inilah manusia dapat hidup. Bila Ruh
ini keluar maka manusia yang bersangkutan akan mati, Ruh ini sering disebut
dengan “nyawa.” Ruh idofi merupakan sumber dari ruh-ruh lainnya, kalau saja ruh
idofi ini keluar dari raga atau tubuh
manusia, pastilah ruh-ruh lainnya pun akan turut serta. Akan tetapi jika salah
satu dari delapan ruh itu keluar, maka ruh idofi itu akan tetap tinggal, dan
manusia akan tetap hidup. Alam ruh idofi berupa cahaya (nur) terang benderang dan rasanya sejuk tenteram (bukan dingin).
Tentu saja manusia dapat menjumpainya bila sudah mencapai derajat atau
tingkatan “Insan Kamil”.
2.
Ruh Rabbani adalah Ruh yang dikuasai dan
diperintah oleh Ruh Idofi, alamnya
ini adalah di alam cahaya (nur)
kuning diam tak bergerak. Bila manusia dapat menjumpainnya, maka ia tidak
mempunyai kehendak apa-apa dan hatipun menjadi tentram, tubuhpun tak merasakan
apa-apa.
3.
Ruh Ruhani adalah ruh yang dikuasai dan
diperintah oleh ruh idofi, karena
adanya ruh ini, maka manusia memiliki kehendak dua rupa. Kadang suka sesuatu,
tetapi dilain waktu tidak menyukainya. Ruh ini mempengaruhi perbuatan atau hal
baik dan perbuatan buruk. Ruh inilah yang menempati pada empat jenis nafsu,
yaitu:
a.
Nafsu
Luwamah (Aluawamah)
b.
Nafsu Amarah
c.
Nafsu
Supiyah
d.
Nafsu Mulamah atau nafsu Mutmainnah. (Pembahasan masalah
nafsu akan penulis bahas pada pembahasan selanjutnya dalam nafsu dan akal)
Bila manusia ditinggalkan oleh ruh
rohani ini, maka manusia tidak mempunyai nafsu lagi. Sebab semua nafsu manusia
dikendalikan oleh nafsu ruhani. Kemudian, bila manusia sudah bisa mengendalikan
ruh ini dengan baik, maka manusia tersebut akan hidup dalam kemulian.
4.
Ruh Nurani adalah ruh yang juga dibawah
pengaruh ruh idofi yang mempunyai
pembawa sifat terang, karena adanya ruh ini menjadikan manusia yang
bersangkutan jadi terang hatinya. Jika ruh ini meninggalkan tubuh manusia, maka
hati dan pikirannya menjadi gelap. Karena hanya mempengaruhi nafsu Mutmainah saja. Maka jika manusia ditunggui oleh nafsu ini, nafsu Mutmainah menjadi menonjol, mengalahkan nafsu-nafsu lainnya.
Hatinya menjadi tentram, perilakunya baik dan terpuji, air mukanya bercahaya,
tidak banyak bicara, tidak ragu-ragu dalam menghadapi sesuatu, tidak protes
jika ditimpa kesusahan. Suka dan sediih sama saja.
5.
Ruh Kudus adalah ruh yang dibawah kekuasaan
ruh idofi yang mempengaruhi pengaruh
kepada manusia untuk member pertolongan kepada sesame manusia, mempengaruhi
berbuat kebajikan dan berbuat ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
6.
Ruh Rahmani adalah ruh yang juga dibawah
kekuasaan ruh idofi yang disebut juga
“ruh pemurah” yang mempengaruhi manusia untuk bersifat sosial, suka memberi.
7.
Ruh Jasmani adalah ruh yang juga dibawah
kekuasaan ruh idofi, ruh yang
mengusai seluruh darah dan urat syaraf manusia. Dengan adanya ruh inilah
manusia dapat merasakan rasa sakit, lesu, lelah, segar dan lain-lainnya. Bila
ruh ini keluar dari tubuh, ditusuk jarumpun tubuh tidak terasa sakit. Jika
manusia berhasil menjumpainya, maka wujudnya sama seperti manusia, hanya berwarna merah. Ruh Jasmani
ini mengusai nafsu Amarah dan nafsu Hewani, yang mempunyai sifat dan
kegemaran seperti binatang, misalanya : malas, suka bersetubuh, serakah, mau
menang sendiri dan lain sebagainya.
8.
Ruh Nabati adalah
ruh yang dikendalikan oleh ruh idofi,
dan mempunyai peranan dalam perkembangan dan pertumbuhan badan.
9.
Ruh Rewani adalah ruh yang
menjaga raga kita. Bila ruh rewani keluar dari tubuh manusia, maka manusia yang
bersangkutan akan tertidur, bila masuk ketubuh manusia, maka akan terjaga.
Menurut
Syaik Abdul Qadir Jailani, tempat ruh manusia atau nyawa
kehidupan di dalam raga adalah dada. Tempat itu dihubungkan dengan indera.
Urusan yang dihadapinya adalah agama dan tugasnya adalah menikuti ajaran-ajaran
Allah, yang memelihara alam nyata agar tetap selaras dan teratur.
Jika ahli kebatinan membagi Roh manusia menjadi 9 (sembilan), berbeda
dengan seorang ahli tafsir yang membagi roh manusia hanya menjadi 3 bagian
yaitu :
1.
Roh Sulthoniah.
Roh ini adalah roh yang bersifat memerintah karena Sulthon berarti raja atau
memerintah. Roh ini terletak di otak dan memenuhi kepala dan berfungsi untuk
memfungsikan seluruh organ-organ kecil-kecil otak sehingga mampu mengatur
sesuai dengan kepemrintahan.
2.
Roh Rohaniah.
Roh ini bekerja sesuai dengan perintah dari roh Sulthoniah khusus otak sebelah
kanan, roh ini berkenaan dengan jiwa sadar maupun tidak sadar. Misalnya mata
kita sering berkedip dengan sendirinya itu proses tidak sadar. Sedangkan ketika
kita mengedipkan mata, maka itu proses sadar.
3.
Roh Jasmaniah. Roh ini juga bekerja sesuai dengan perintah
dari roh Sulthoniah dan terletak diantara sela-sela anatomi tubuh, antara
daging dan darah, antara urat nadi dan syaraf-syaraf lainnya. Roh ini berfungsi
untuk menggerakkan organ-organ tubuh. Misalnya darah bisa mengalir, jantung
bisa berdetak, nadi bisa berdenyut, katup jantung bisa terbuka dan menutup dan
seterusnya itu karena roh jasmaniah.
Masih dalam
artikel yang sama (naqdna.com), dijelaskan bahwa manusia mempunyai 7 lapisan
tubuh energi, untuk lebih jelanya maka penulis akan paparkan di bawah ini.
1.
Lapis Tubuh
Energi Pertama : Tubuh Fisik
Dalam
kepercayaan timur, lapisan tubuh pertama berhubungan dengan chakra dasar. LTE pertama mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan tubuh fisik.
Seseorang yang berniat mengolah dan memanfaatkan potensi tubuh energi dan potensi
tubuh cahayanya, harus merawat kesehatan LTE pertama ini dengan cara menjaga
keseimbangan kebutuhan tubuh fisik seperti:
a.
Makan & Minum. Makanlah makanan
yang halal (baik cara perolehan maupun kandungan dzatnya), baik dan teratur,
tidak berlebihan, serta gizi yang baik. Makanan yang didapatkan secara haram
akan mengotori LTE ini.
b.
Hubungan Seks. Lakukan secara halal
dan tidak berlebihan.
c.
Olah raga secara cukup dan teratur.
Tubuh fisik kita tidak bisa terus-menerus berdiam diri, ia harus digerakkan secara
teratur. Sudah sangat jamak diketahui bahwa jika tubuh ini kurang gerak maka
penyakit-penyakit akan numpuk, begitu juga sirkulasi energi yang ada kurang
aktif.
d.
Istirahat dan tidur yang cukup untuk
memulihkan energi.
LTE Pertama ini saya sebut sebagai lapisan tubuh nafsu
karena sangat terkait dengan nafsu untuk pemenuhan kebutuhan tubuh fisik:
libido, syahwat, lapar, haus.
2.
Lapis
Tubuh Energi Kedua : Tubuh EGO (tubuh eterik atau tubuh prana).
Dalam kepercayaan timur, lapisan
tubuh kedua ini berhubungan dengan Chakra Seks. Lapisan
Tubuh Energi kedua saya sebut sebagai Tubuh EGO, secara umum mungkin dikenal
sebagai tubuh eterik atau tubuh prana. Jika
LTE pertama adalah tempat nafsu untuk pemenuhan kebutuhan dasar,
kebutuhan tubuh fisik, maka LTE Kedua
adalah tempat beradanya nafsu untuk pemenuhan Citra diri, harga diri, gengsi,
dll. Pada lapisan inilah terdapat hasrat, ambisi, keinginan-keinginan.
Aku ingin begini, aku ingin begitu. Hasrat, ambisi, adalah fitrah manusia yang
dapat mendorong manusia untuk selalu menjadi lebih baik dalam segala hal:
sosial, ekonomi, ilmu-pengetahuan, teknologi, spiritual, dll.
3.
Lapis
Tubuh Energi Ketiga : Tubuh Astral atau Tubuh Emosi
Dalam kepercayaan timur, lapisan
tubuh ketiga ini berhubungan dengan Chakra Solar Plexus. Lapisan tubuh ketiga sering disebut
sebagai tubuh astral atau tubuh emosi.
pada lapisan tubuh energi inilah bersemayamnya segenap perasaan kita
seperti: senang - susah, kecewa-puas, sakit hati, gembira - sedih, marah, takut
- berani, dan lain lain.
4.
Lapis
Tubuh Energi Keempat Tubuh Pikiran atau Tubuh Mental atau Tubuh Psikis
Dalam kepercayaan timur, lapisan
tubuh keempat ini berhubungan dengan Chakra Jantung. Lapisan tubuh keempat atau Tubuh
pikiran tempat beradanya pikiran kita - mind. Banyak orang menyebutnya sebagai
tubuh mental atau tubuh psikis. Beberapa aktifitas yang dilakukan oleh Pikiran
adalah: Berpikir, Imajinasi dan Visualisasi, Fantasy dan Berkhayal dan Mimpi
5.
Lapis
Tubuh Energi Kelima : Tubuh Kesadaran Energi
Dalam kepercayaan timur, lapisan
tubuh kelima ini berhubungan dengan Chakra Tenggorokan. Potensi apa yang yang dimiliki oleh
lapisan tubuh kelima ini? Lapisan tubuh kelima adalah tubuh kesadaran energi.
Seseorang dengan lapisan tubuh kelima yang telah berkembang sempurna, jika
tertidur, maka hanya tubuh fisiknya saja yang tidur sedangkan tubuh energinya
tetap sadar. Sadar pada saat tertidur. Ketika bermimpi, ia sadar bahwa ia
sedang berada di alam mimpi. Ketika tubuh fisiknya sedang dibius (anestesi),
maka ia tetap sadar dan dapat melihat tubuh fisiknya yang sedang dioperasi –
tanpa merasa sakit tentunya.
6.
Lapis
Tubuh Energi Keenam : Tubuh Kesadaran Cosmic
Lapisan tubuh energi keenam ini
berkaitan dengan chakra Ajna yang terletak diantara kedua mata. Lapisan tubuh keenam disebut
sebagai tubuh kesadaran cosmic. Melalui tubuh ini, seseorang bisa melihat alam
semesta ini dengan gamblang. kita bisa berjalan-jalan meninggalkan planet bumi
kita yang biru, semakin lama semakin terlihat mengecil. Anda bias melintasi langit.
7.
Lapis
Tubuh Energi Ketujuh : Tubuh Kesadaran Ruh Al-Quds/Nur Muhammad.
Ruh Al-Quds inilah yang membawa penjelasan kemisian
seseorang, untuk apa seseorang diciptakan Allah, secara spesifik
orang-per-orang. Dengan kehadiran Ruh Al-Quds, seseorang menjadi mengerti misi
hidupnya sendiri. Mereka-mereka yang telah dianugerahi Kesadaran Ruh Al-Quds
inilah yang disebut sebagai ‘ma’rifat’, dan telah mengenal diri sepenuhnya. “Man
‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa Rabbahu,” kata Rasulullah. Barangsiapa yang
mengenal dirinya, maka ia mengenal Rabb-nya. Dengan kehadiran Ruh Al-Quds ke
dalam jiwanya, seseorang menjadi mengenal dirinya, mengerti kemisian dirinya,
dan mengenal Rabb-nya melalui kehadiran Ruh-Nya itu. Dengan mengenal dirinya
secara sejati, maka mulailah seseorang ber-agama secara sejati pula. “Awaluddiina
ma’rifatullah,” kata Ali bin Abi Thalib ra., Awalnya ad-diin (agama) adalah
ma’rifatullah (mengenal Alah). Jadi berbeda dengan pengertian awam bahwa
mencapai makrifat adalah tujuan beragama, justru sebaliknya: ma’rifat adalah
awalnya beragama, ber-diin dengan sejati. Keasadaran Ruh Al-Quds, ini ada juga
yang menyebut dengan kesadaran ruh ilahi. Karena melalui kesadaran inilah Allah
swt., memancarkan dengan sempurna Nur-Nya ke dalam diri manusia. Sehingga dalam
faham kejawen, Ruh Al-Quds inilah yang disebut dengan Rasul Sejati. Inilah
Konsep ‘trinitas’ yang dikembalikan oleh al-Qur’an kepada hakikatnya semula: Allah, Ruh Al-Quds, dan jasad sang Insan
Kamil. Pengertian trinitas ini, seiring dengan berjalannya waktu dan
jauhnya aliran doktrin dari mata-airnya, perlahan berubah menjadi sesuatu yang
abstrak: tiga tetapi satu dan satu tetapi tiga.
Setelah kita membahas sedikit
tentang raga dan Ruh manusia, walaupun
terbatas, karena pengetahuan kita sebagai manusia juga terbatas. Kita
sedikit mendapati bahwa manusia
itu lebih unggul dari segi penciptaan dibandingkan penciptaan Jin, karena
manusia mempunyai raga (badan, tubuh) yang tercipta dari unsur tanah atau lumpur sedangkan
Jin tidak mempunyainnya, walaupun Jin dan manusia oleh
Allah sama-sama dianugerahi akal dan nafsu serta Jin diciptakan lebih awal
dibandingkan manusia.
Dan kita
mendapati manusia lebih unggul daripada hewan, ini bisa dilihat dari segi
pemberian akal pada manusia, sedangkan hewan tidak. Serta kita juga mendapati
bahwa manusia lebih unggul daripada malaikat. Hal ini dikarena manusia diberi
nafsu (kehendak bebas, sedangkan malaikat tidak diberi Allah nafsu (tidak
mempunyai kehendak bebas).
Sebagai salah
satu ciptaan tuhan yang terindah dari segi pencitaan dalam hal ini raga atau
tubuh, sayogyanya sebagai seorang muslim, sebagai hamba Allah swt., kita
(manusia) untuk senantiasa menjaga tubuh atau raga ini dari segala bentuk
kemudharatan dan dari segala bentuk kesia-siaan.
Seorang muslim yang baik haruslah
memberikan perawatan yang baik atas tubuhnya, aktif menyebarkan faedah
kesehatan dan kekuatan. Sehingga bersikap sederhana dalam makan dan minum,
mencegah kerakusan dan mengkomsumsi hanya yang dibutuhkan untuk menegakkan
tubuh dan energinya serta menolak minuman keras dan zat perangsang, khususnya
yang sudah jelas diketahui barang haram. Selain itu, seorang muslim sebagaimana
yang diajarkan oleh Islam, menginginkan keunggulan di antara manusia adalah
sangat bersih dalam artian bahwa seorang muslim harus memiliki standar
Higenitas (kesehatan) yang tinggi. Kebersihan dan kesehatan adalah dua hal yang
tak akan pernah bisa untuk dipisahankan, ibarat dua mata koin yang saling
berpasangan dan saling mengisi. Dan pepatah lama mengatakan bahwa “dibalik tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar