Minggu, 07 Juni 2020

MEMO_HA (MENU MOTIVASI HARIAN) IV


Jangan sombong dengan duniamu, karena :
DUNIA ADALAH POS PERSINGGAHAN

Hidup di dunia fana ini, adalah tempat kita bekerja dan mencari bekal untuk kehidupan yang kekal abadi kelak. Hal inilah yang jarang disadari oleh sebagian orang. Padahal banyak alim ulama mengibaratkan bahwa hidup di dunia ini ibarat kita mampir atau singgah minum di tengah perjalan panjang manusia. Mengapa dikatakan perjalan panjang, karena kita pasti singgah di pos-pos yang telah Allah tentukan sebelumnya di tengah perjalan panjang.
Sampai disini mungkin kita masih bertanya-tanya apa maksud dengan pos-pos yang saya maksud di atas. Baikla akan saya uraikan sedikit karena pengetahuan yang dimiliki oleh makhluk hina spertiku sangatlah terbatas. Bagaikan tetesan air di luasnya lautan pengetahuan Allah swt. Namun saya akan berusaha untuk menjelaskan setiap pos persinggahan yang telah dilalui dan akan dilalui oleh manusia.
Pos persinggahan yang pertama–tama dilalui oleh manusia setelah diciptakannya ruh adalah alam kandungan. Dalam al-Qur’an Surah. Al-Mukminun; [23]: 12-14) dijelaskan bahwa manusia diciptakan Allah swt dari suatu saripati yang berasal dari tanah. Kemudian air mani itu disimpan dalam tempat yang kokoh yang disebut rahim. Lalu air mani itu dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging. Dan sentuhan terakhir daging tersebut dibentuk menjadi makhluk yang disebut manusia (bayi).
Sebelum bayi tersebut lahir ke dunia yang fana, Allah swt memerintakan malaikat untuk menuliskan 4 hal yaitu amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.
Kemudian persinggahan selanjutnya adalah alam dunia yang fana ini. Membahas kehidupan dunia ini sangat luas dan kompleks dengan segala persoalannya yang tiada pernah habis. Karena jika masalah yang dihadapi manusia itu sudah habis, itu artinya kita sudah siap pamitan untuk melanjutkan perjalanan dan singgah di pos selanjutnya.
Setelah pamit, lanjut ke alam kubur. Di alam kubur, bisa menjadi taman-taman syurga dan bisa pula menjadi taman-taman neraka. Itu tergantung dari setiap usaha dan amal seseorang. Seperti di dunia menanam, di alam kubur setengahnya memanen apa yang kita kita tanam. Dan hasil penuhnya nanti ketika kita di akhirat dengan hasil yang memuaskan. Setelah dilakukan Mizan atau penimbangan terhadap seluruh amal baik dan buruk sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an Surah al-Qaari’ah [101]: 6-11 yaitu Adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, Maka Dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Sedangkan orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah yaitu api yang sangat panas.
 Terakhir di alam akhirat, kita (manusia) akan kekal di dalamnya. Namun sebelum menuju alam akhirat, kita harus melewati hari yang begitu berat bagi ummat manusia yaitu hari itu dinamakan dengan hari kiamat. Jadi alam kubur adalah pos persinggahan bagi orang-orang telah meninggal sebelum menuju alam akhirat, celakalah bagi orang-orang yang hidup di dunia dan bertemu dengan hari kiamat.
Dalam al-Qur’an Surah al-Qaari’ah [101]: 1-5, dijelaskan apa itu hari kiamat? Dijelaskan pula bahwa manusia pada hari itu adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Jadi, harta kekayaan dan kemewahan hidup di dunia hanya sifatnya sementara, karena kita takkan abadi hidup di dunia. Semua akan kembali pada-Nya, termasuk harta dan kemewahan itu hanya titipan untuk kita jaga dan gunakan dengan sebaik-baiknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEPATAH KATA DARI SISWA YANG MENINGGALKAN SEKOLAH/ MADRASAH

  Foto Penamatan dan Kelulusan Siswa MAN Pinrang Angk. 2020-2021 Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bap...