Identitas Buku
Penulis : Ahmad Syamsuri
Al-Firdaus
Tebal : 254 hlm
Penerbit : Mudilan Group
Tahun Terbit : 2018
ISBN : 978-602-5688-03-4
Novel
ini tidak hanya memuat 1 kisah, namun novel ini memuat 3 kisah yang berlatar
waktu dan situasi yang berbeda, namun lebih menekankan latar tempat di
pesantren. Kisah pertama menceritakan kehidupan Diarii alias Nadia Putri Dewi
sang mantan preman pasar yang menjelma menjadi gadis cantik nan anggun setelah
tersesat di pesantren. Nadia harus meninggalkan
ibu, Endut, Cungkring dan kehidupan premanismenya, dan bertemu dengan
Ainun Mardiyah anak pak kiai yang super galak, Sinta yang cantik dan baik hati
yang selalu menemaninya, Citra yang super kaya, dan teman-teman lainnya. Dan di
pesantren sang mantan preman terjebak perjodohan dengan anak pak Kiai, sang
calon Magister dari al-Azhar.
Kisah
kedua menceritakan tentang dua bersaudara
yang tak sedarah, Syarif dan Ridho adalah anak yatim piatu yang dibuang oleh
orantuanya. Mereka dibesarkan dengan kasih sayang oleh orangtua angkat mereka
yaitu Pak Maman dan ibu Siti yang sedari dulu menginginkan kehadiran anak.
Cinta Ridho pun bertepuk sebelah tangan, sehingga ia memutuskan untuk menerima
tawaran untuk mengajar di pesantren yang jauh dari kehidupan kota guna meredam
rasa kecewanya terhadap Erni. Di pesantren Ridho menerima tantangan untuk
mengkhitbah (melamar) saudari dari istri pimpinan pesantren secara dadakan.
Kemudian
kisah ketiga menceritakan tentang kehidupan ayah si kembar Dani dan Dana di
pesantren, yang juga mempunyai saudara kembar. Saudara kembar ayah Dana dan
Dani meninggalkan karena kesalahan yang tak disengaja karena amarahnya.
Akhirnya penyesalan karena harus dibayar dengan kematian saudara kembar ayahnya.
Kelebihan Buku
Buku ini dilengkapi dengan visual pada setiap bagian yang
mewakili bagian-bagian tersebut. Selain itu, bahasa yang digunakan tidak
muluk-muluk dan sangat mudah dimengerti serta Penulis sengaja mengambil latar di pesantren untuk memperkenalkan
kepada halayak ramai tentang kehidupan pesantren. Kehidupan para santri dan
santriwati yang sejak bangun sampai tidur harus diatur dengan aturan yang
ketat, tanpa memandang kaya atau miskin, semua terkena aturan yang sama.
Kekurangan Buku
Kekurangan dari buku Tersesat Ke Jalan yang Benar terletak pada penggunaan
bahasa yang tidak membumi (penggunaan bahasa daerah), dimana dalam ketiga menggunakan
latar tempat pesantren Jawa dan Sulawesi yang seharusnya dapat menggunakan
dialek tempat pesantren itu berada.
Kesimpulan
Pokoknya buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan terkhusus para remaja
yang sedang mencari jati dirinya. Akhirnya selamat menikmati suguhan novel spesial
edisi pesantren dan semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar