AYO MENGHINDARI SIFAT/ SIKAP TERCELA BAGIAN I
Video Pembelajaran di youtube
A. Hubb al-dunya
1. Pengertian
Hubb al-dunya adalah cinta dunia yang berlebihan. Hubb al-dunya adalah sumber kehancuran umat. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat melemahkan dan menggerus keimanan seseorang. Yang dimaksud hubb al-dunya di sini adalah mencintai dunia dengan melupakan kehidupan akhirat. Maksud dunia disini adalah segala sesuatu yang kurang bermanfaat di akhirat.
2. Dalil Naqli
Hubb al-dunya merupakan akhlak tercela yang harus dihindari,sebagaimana firman Allah:
”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbanggabanggaan tentang banyaknya harta dan anak”(QS. al-Hadid [57]:20).
3. Penyebab Hubb al-dunya
1) Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai kehidupan akhirat.
2) Suka mengumpulkan harta dengan menghalalkan berbagai macam cara.
”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. at-Takatsur [102]:1-2)
3) Kikir terhadap harta, tidak rela hartanya terlepas dari dirinya.
4) Serakah dan rakus serta tamak. Selalu ingin mengumpulkan harta walaupun sudah memiliki.
5) Tidak mau mensyukuri nikmat Allah.
4. Dampak Negatif
Ketika seorang muslim sudah menjadikan dunia ini sebagai tujuan utamanya, maka itu alamat dia telah terjebak dalam hubb al-dunya. Padahal, dalam prinsip akidah mukmin, dunia ini bukanlah tujuan. Melainkan hanya alat untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak. Maka mereka yang hubb al-dunya akan memperoleh dampak negatif sebagai berikut.
1) Cinta dunia akan membuat mereka lalai kepada Allah.
2) Mereka yang begitu mencintai dunia akan mudah tergoyah imannya.
3) Sebagai sumber penyakit, cinta dunia sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap hartanya dan di dalam harta terdapat banyak penyakit, antara lain tamak, rakus, pamer, dengki dan lain-lain.
4) Menghalalkan segala cara demi memperoleh kesenangan dunianya.
5) Membuat seseorang tidak melakukan sesuatu yang bermanfaat baginya di akhirat
5. Cara Menghindari
Betapa bahayanya hubb al-dunya baik bagi diri sendiri ataupun orang lain , maka kita harus berusaha menghindarinya dengan cara :
1) Mengingat bahwa kehidupan dunia itu hanya sementara. Islam tidak memerintahkan umatnya meninggalkan dunia, tetapi diperintahkan untuk menaklukkan dunia dalam genggamannya, bukan dalam hatinya.
2) Memperbanyak mengingat kematian.
3) Qana’ah yaitu merasa cukup terhadap yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas terhadap harta.
4) Mengingat bahwa apa yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.
B. Hasad
1. Pengertian
Hasad adalah penyakit hati ketika seseorang merasa tidak senang jika orang lain menerima karunia dari Allah. Hasad secara bahasa berarti dengki atau benci. Menurut istilah hasad adalah membenci nikmat Allah Swt. yang dianugerahkan kepada orang lain, serta menginginkan agar nikmat tersebut segera hilang atau terhapus dari orang lain.
Cinta harta dan gila jabatan dapat menimbulkan hasad Nikmat yang dikaruniakan oleh Allah Swt. kepada hamba-Nya tidak sama. Ada manusiayang dikaruniai nikmat berupa harta benda, ada yang dikaruniai nikmat berupa anak, kecerdasan, kecantikan, dan lain sebagainya. Akan tetapi manusia yang mempunyai perilaku hasad merasa tidak senang jika orang lain menerima karunia-Nya.
2. Dalil Naqli
Allah berfirman:
Artinya:
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya.” (QS. ali- Imran [3]: 120)
3. Sebab-sebab
Ada dua sebab utama yang membuat seseorang berlaku hasad, yang pertama adanya rasa permusuhan dan kebencian kepada seseorang. Yang kedua adanya sifat takabur atau sombong yakni merasa diri sendiri yang paling baik, paling benar atau paling hebat. Dari sifat dan sikap seperti ini seseorang tidak suka terhadap keberhasilan dan kemajuan yang dicapai orang lain.
“Jauhilah olehmu sifat dengki karena sesungguhnya sifat dengki itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Ahmad)
Semua amal baik membutuhkan perjuangan keras, sangat disayangkan bila amal baik itu hanya lenyap dalam sekejap oleh perilaku hasad. Ibarat “Panas setahun terhapus dengan hujan sehari.” Sekali berbuat hasad, amal kebaikan yang telah dikumpulkan bertahun-tahun pun lenyap tidak berbekas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar