Jumat, 17 Januari 2020

MEMBACA DAN MENULIS





BAGIAN AWAL


RAJIN MEMBACA BUKAN KUTU BUKU
TAPI RAJIN MEMBACA MEMBUKA
DUNIA BARU
















Kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang dapat memberdayakan diri, dan  kegiatan yang tak mungkin tidak berguna diri.
(Ahmad Syamsuri al-Firdaus)










KUTU BUKU
“Kisah ini berawal dari seseorang yang bernama Ahmad Syamsuri menghadap Tuhannya diwaktu petang.....” stop..stop..stop lho kok kayak novel atau film sich...! inspirasi awal untuk menulis buku ini berawal ketika saya menghadap Tuhan. Maksudnya ialah saat saya sedang beribadah kepada Tuhan yang maha esa, tiba-tiba ide-ide berkelibatan di pikiran saya. Dan kucoba untuk menangkapnya satu-persatu, kemudian aku rangkaikan menjadi sebuah ide untuk menulis sebuah buku yang sangat sederhana dengan judul yang sederhana pula yaitu “Rajin Membaca Bukan Kutu Buku, Tapi Rajin Membaca Membuka Dunia Baru” sederhana bukan judulnya ?
Kegiatan membaca seseorang, seringkali dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat tabu oleh masyarakat Indonesia. Apalagi dikalangan para pemuda dan pemudi Indonesia. Seperti ketika seseorang yang terlalu rajin dalam membaca, maka gelar yang biasa masyarakat berikan dengan tepat dan melekat pada jati seseorang yang suka bergelut dengan buku adalah “kutu buku”, dan yang terjadi adalah banyak masyarakat atau kalangan muda-mudi yang menjauhinya. Banyak pula sering saya jumpai dikalangan para pelajar dan mahasiswa, bahkan dimasyarakat kalimat seperti ini, “Iih.. si-kutu buku. Kau tidak akan dapat mengubah dunia dengan hanya membaca buku”. bahkan di film-film pun banyak menggambarkan hal yang serupa, seperti orang yang gemar membaca sering diidentikkan dengan orang yang memakai kacamata minus dan tebal, culun, pecundang atau bahasa gaulnya “so lame”, kalau cewek rambutnya sering dikuncir dua, kalau laki-laki gaya rambut belah samping ke kiri atau ke kanan dengan minyak rambut yang memenuhi rambutnya.
Hal ini tentu sangat jauh berbeda, jika dibandingkan dengan dunia barat atau negara-negara maju. Kegiatan membaca sudah menjadi rutinitas dan bagian terpenting dari kehidupan masyarakat barat dan negara-negara maju. Mulai anak-anak sampai dewasa dan tua, mulai dari petani sampai pada pejabat publik pemerintah. Dimanapun mereka berada, dalam keadaan apapun selalu ada kegiatan membaca di dalamnya. Sedang menunggu angkutan umum, dalam perjalan di kereta, duduk santai di taman, menikmati musik dengan secangkir cappucino di kafe, browsing internet di perpustakaan, bahkan ketika buang hajat di wc dan tempat-tempat lainnya. Yang selalu menemani mereka adalah bahan-bahan bacaan seperti, koran, majalah, dan buku-buku
Hal inilah yang membuat saya untuk berusaha menerapkan dalam setiap rutinitas kesaharian saya. Baik di tempat umum maupun ditempat khusus, baik dalam perjalanan maupun di dalam  rumah, saat-saat santai ataupun saat-saat bekerja, selalu saja saya sediakan waktu untuk membaca buku dan siap setiap saat buku dalam genggaman.
Dibawah ini ada beberapa fakta yang mencengangkan yang sengaja saya cantumkan kepada anda, agar kiranya anda tahu kondisi bangsa Indonesia, beberapa fakta berasal dari VIVA news.
1.      Menurut survei yang dilakukan oleh Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menunjukkan minat baca orang Indonesia paling rendah di ASEAN. Sementara itu, survei yang dilakukan terhadap 39 negara di dunia, rasio antara konsumsi satu surat kabar dengan jumlah pembaca, negara Indonesia menduduki urutan ke-38. Wah mencengakan bukan? Di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) saja kita paling rendah, apalagi tingkat dunia!
2.      Menurut Pakar pendidikan Prof. DR. Said Hamid Hasan MA, menjelaskan ”Budaya baca masyarakat Indonesia memang kurang, dari sejumlah penelitian menunjukkan minat baca bangsa ini rendah. Hal itu terjadi karena pendidikan di Indonesia tidak melatih peserta didik untuk terbiasa membaca. Anak didik hanya sebatas membaca buku teks.
3.      Pengamat pendidikan Darmaningtyas. Menurutnya, sejumlah negara mewajibkan anak didiknya untuk membaca buku. Di Thailand Selatan misalnya. Murid SMA di Negeri Gajah Putih itu wajib membaca minimal lima buku.  Sementara itu, Malaysia dan Singapura minimal enam buku. Di Brunei Darussalam minimal tujuh buku, Rusia 12 buku, Kanada 13 buku, Jepang 15 buku, Swiss 15 buku, Jerman 22 buku, Prancis 30 buku, Belanda 30 buku, dan Amerika Serikat 32 buku. Namun, dalam Kurikulum 2013 tidak ada ketentuan yang mewajibkan murid SMP dan SMA harus membaca sejumlah buku.
4.      Penggiat literasi Faiz Ahsoul mengatakan, “Kebijakan dan kurikulum pendidikan di Indonesia masih mencetak siswa sekadar menjadi alat pelengkap dan tukang untuk kepentingan industri dan birokrasi pemerintahan. Bukan mendidik siswa untuk mampu berdikari dan berpikir secara kritis dan melek literasi.
Bagaimana menurut anda fakta-fakta di atas? Masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang belum memahami manfaat secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan membaca. Mungkin hal inilah yang membuat masyarakat Indonesia seperti alergi jika mendengar kata membaca, melihat orang yang gemar membaca bahkan cenderung memberi respon yang buruk atau negatif dengan memberikan gelar kutu buku bagi yang rajin atau gemar membaca buku. Padahal perintah pertama dalam kitab yang diperuntukkan untuk ummat manusia adalah perintah membaca yaitu
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan...”
Bagaimana menurut anda? Benar tidak? Membaca mempunyai pengertian yang amat sangat luas, bukan hanya sekedar membaca sebuah buku. Namun lebih dari pada itu, misalnya membaca diri sendiri ataupun orang lain, membaca situasi dan kondisi Indonesia dan dunia internasional, membaca situasi dan kondisi alam semesta, dan masih banyak lagi membaca lainnya.
Namun,  membaca yang dimaksud disini lebih ditekankan pada membaca segala jenis literatur-literatur ada, guna membuka dunia baru. Maksud membuka dunia baru disini adalah dengan membaca kita dapat membuka (mengarungi) dunia pemikiran para filosof, para ilmuan, para cendekiawan, para sosiolog dan psikolog, para intelekual, dan bahkan firman-firman Tuhan yang tiada banding dan tanding.

HAMPIR SAMA
Tak jauh dengan kondisi bangsa Indonesia dalam hal kegiatan membaca yang minim atau kurangnya minat baca bangsa Indonesia. Minat menulis atau budaya literasi bangsa Indonesia sangat rendah  jika dibandingka dengan bangsa lain. Ada dengan bangsa Indonesia? Mengapa semuanya serba tertinggal atau rendah.
Dalam artikel yang dimuat republika, ketua Forum pengembangan Budaya Literasi Indonesia, Satria Darma mengatakan bahwa, “berdasarkan survey banyak lembaga  international, budaya literasi masyarakat Indonesia kalah jauh dengan Negara lain.”
Kemudian Satria menyatakan berdasarkan hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) menyebutkan bahwa, budaya literasi masyarakat Indonesia pada tahun 2012 terburuk kedua dari 65 negara yang diteliti dunia.
Sastra Indonesia di pentas dunia internasional masih menjadi Terra inconigta atau negeri yang tak dikenal. Penyebabnya adalah tak banyak karya Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Sungguh miris melihat bangsa ini, bangsa yang besar namun budaya Membaca dan menulis tertinggal dari negara-negara yang lain.
Selain membahas tentang persoalan membaca, di dalam tulisan kecil dan sangat sederhana ini juga membahas pula tentang tulis menulis. Seperti pembahasan tentang “Membaca dan Menulis adalah Perintah, Membaca dan Menulis itu Menyenangkan, Gerakan Melek Membaca dan menulis dan seterusnya...!”
Kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang dapat memberdayakan diri,  kegiatan ini yang tak mungkin tidak berguna diri. Tunggu apalagi? mari kita berdayakan diri dengan membaca dan menulis, agar diri ini dapat manfaat plus memberi manfaat bagi orang lain.
Begitu banyaknya manfaat dari kegiatan membaca dan menulis membuat saya tak mungkin untuk menjelaskannya semua dalam tulisan kecil. Namun saya berusaha untuk memaparkan manfaat membaca dan menulis pada bagian ke 13 dengan pembahasan “Ada banyak Manfaat Membaca dan Menulis.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEPATAH KATA DARI SISWA YANG MENINGGALKAN SEKOLAH/ MADRASAH

  Foto Penamatan dan Kelulusan Siswa MAN Pinrang Angk. 2020-2021 Bismillahirrahmanirrahiim Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bap...